Belajar itu merubah atau memperbaiki tingkah laku
Dari tak pandai jadi pandai, dari tak tahu jadi tahu
Lewatlah latihan-latihan kontak dengan lingkungan
Agar semuanya itu berhasil dengan baik dibutuhkan
sikap serta kemauan keras, kegigihan, dan pelatihan
yang terus menerus dan tingginya tingkat kesabaran
Hal tersebut sebagaimanalah yang telah dilakukan
Nabi Musa saat berguru kepada Khidir diriwayatkan
'Ubaidillah bin 'Utbah bin Mas'ud, dari Ibnu 'Abbas.
Pada saat Ibnu ‘Abbas berdiskusi dengan Alhir bin
Qais bin Hisn al-Farazi tentang Nabi Musa dan Khidir
Melintaslah di hadapan mereka itu ‘Ubai bin Ka’ab.
Ibnu ‘Abbas segeralah memanggilnya seraya berkata:
“Aku dan saudaraku ini sedang mendiskusikan sahabat
Nabi Musa ‘alayhis-salam, Khidir”. Nabi Musa sampai
memintalah petunjuk dengannya. Apakah kamu pernah
mendengar Rasulullah menjelaskan tentang hal itu?”
“Ya,” kata ‘Ubay bin Ka’ab. “Aku pernah mendengar
Rasullullah Shallallâhu ‘alahi wa Sallam pernahlah
jelaskan tentang hal itu.” Lebih lanjut ‘Ubay bin Ka’ab
menuturkanlah bahwasannya Beliau pernah bersabda:
Ketika Nabi Musa berada di tengah-tengah Bani Israel,
Maka datanglah seseorang lalu bertanyalah kepadanya,
“Apa anda tahu orang yang berilmu daripada Anda?”
“Tidak,” jawab Nabi Musa. Maka, Allah mewahyukan
kepada Nabi Musa, “Ada wahai Musa. Ia itu Khidir.”
Musa lalu memohon kepada Allah agar dapat petunjuk
temui Khidir. Lalu, Allah jadikan ikan sebagai tandanya
Dikatakan kepadanya, “Jika kamu kehilangan ikan ini,
Maka kembali segera dan kamu akan menjumpainya.”
Nabi Musa pun mengikuti jejak ikan itu di lautan segara
Murid Nabi Musa berkata kepadanya, “Tahukah Anda
tatkala kita mencari tempatlah berlindung di batu tadi,
sesungguhnyalah aku lupa menceritakan tentang ikan itu.
Tak ada yang lupa tuk menceritakannya, kecuali setan.”
“Inilah tempat yang selama inikita cari” kata Nabi Musa
Lalu keduanya itu pun mengikuti jejak mereka semula
(Q.s. al-Kahfi[18]: 63-64). lalu mereka meneemui Khidir.
Saat Nabi Musa sampaikan keinginannya untuk berguru
kepada Khidir, persyaratan yang harus dipenuhinya ‘tuk
berguru kepada Khidir adalah mampu miliki sifat sabar
Kisah mereka seperti Allah ceritakanlah dalam Al-Qur’an*)
Dari kisah Nabi Musa berguru kepada Khidir di atas ada
pelajaran yang bisa kita petik. Pelajaran itu ialah berupa
empat prinsip belajar, yaitu:
1. Prinsip kemauan yang kuat,
2. Prinsip kegigihan dalam belajar,
3. Prinsip pengasahan diri yang terus menerus,
4. Prinsip kesabaran yang tinggi.
Keempat prinsip tersebutlah yang dimiliki Nabi Musa
saat berguru kepada Khidir.
*) Diriwayatkan 0leh Bhukhâri dan Muslim.
KSP42.Kam.151020.02:18WIB
R e f e r e n s i :
*Sarlito Wirawan Sarwono. 1976.
"Pengantar Umum Psikologi". Jakarta: Bulan Bintang.
*Dwi Budiyanto. 2009. “Prophetic Learning”.
Yogyakarta: pro-U Media.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar