Minggu, 23 April 2017

MEMPERINGATI HARI PENDIDIKAN NASIONAL SELASA, 2 MEI 2017 Oleh: Drs. Slamet Priyadi

Guru SMPT-SMAT Annur Cimande
Senin, 24 April 2017 - 12:01 WIB

 
Ki Hajar Dewantara (2 Mei 1889-26 April 1959)
Bapak Pendidikan Nasional

Ki Hajar Dewantara (2 Mei 1889-26April 1959)
Drs. Slamet Priyadi - Senin, 24 April 2017 - 12:12 WIB

SETIAP tahun pada tanggal 2 Mei, Institusi Pendidikan, khususnya di jajaran Kemendiknas secara nasional memperingati “Hari Pendidikan Nasional”. Pertanyaannya adalah mengapa peringatan Hari Pendidikan Nasional itu diperingati pada 2 Mei?  Jawabannya tentu kita sudah tahu. Akan tetapi mungkin saja di antara kita banyak yang sudah lupa atau bahkan mungkin tidak tahu dan tidak mengenalnya siapa sosok Ki Hajar Dewantara.

Nah, melalui tulisan inilah saya berupaya untuk membangkitkan kembali ranah kognitif kita memunculkan kembali ingatan kita pada sosok Ki Hajar Dewantara yang fenomenal itu. Tentu saja dalam rangka menghormati, mengenang jasa, dan meneladani sepak terjang serta perjuangan beliau yang begitu keras bagi kemajuan bangsa Indonesia khususnya dalam dunia Pendidikan Nasional kita.

Menurut sejarahnya, Ki Hajar Dewantara dilahirkan di kota budaya yang dikenal juga dengan sebutan kota pelajar, Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889 dengan nama Raden Mas Suwardi Suryaningrat. Ayahnya adalah seorang Pangeran bernama “Pangeran Suryaningrat” putra Paku Alam ke-4 dari Yogyakarta.  

Selepas lulus sekolah dasar Belanda “ELS” ( Europesche Largere School ), beliau melanjutkan ke Sekolah Guru juga ke STOVIA. Akan tetapi di sekolah ini Ki Hajar Dewantara tidak bisa menyelasaikan studinya sampai selesai karena bea siswa yang diperolehnya dihentikan alias dicabut karena gagal dalam mengikuti ujian kenaikan tingkat.

Pelajaran yang bisa kita peroleh dari keteladanan beliau adalah pada sikap tegar tak kenal putus asa, meskipun beliau gagal dalam ujian, dan oleh karena itu pula bea siswanya  sampai dicabut atau dihentikan, beliau sama sekali tidak kecewa, tidak putus asa bahkan tetap tegar menghadapinya. Hal ini dibuktikannya dengan aktif dalam kegiatan menulis yang lebih intens dalam organisasi pergerakan pemuda yang sebelumnya memang sudah digelutinya.

Beberapa tulisan beliau banyak menjadi pembicaraan dalam mesyarakat, bahkan dua buah tulisannya yang berisi kritikan terhadap pemerintah Kolonial belanda mendapat perhatian khusus. Kedua tulisan itu diberi judul, “Als Ik Een NederlanderWas” (Seandainya Aku Seorang Belanda), dan “Een Voor Allen maar Ook Allen voor Een” (Satu untuk Semua, Namun Semua untuk Satu Jagad). 

Selain aktif menulis dan bekerja di sebuah Apotek Rathkamp, Yogyakarta, Ki Hajar Dewantara pun aktif dalam berorganisasi. Beliau masuk organisasi “Boedi Oetomo” berada dalam divisi propaganda. Bersama-sama dengan Danudirja, Setyabudi, dan Cipto Mangunkusumo  mendirikan “IP” (Indische Partij di Bandung.

Terlalu keras dan dianggap banyak menyulitkan pemerintah kolonial Belanda, ketiganya pun ditangkap dan diasingkan ke Negeri Belanda selama 6 tahun. Akan tetapi yang namanya Ki Hajar Dewantara memang memiliki sikap ketegaran yang luar biasa. Ia pantang menyerah dan terus berjuang keras membangun jiwa, membangun karakter bangsa. Di Negeri Belanda ini beliau memanfaatkan waktu luangnya dengan mengasah terus wawasan inteletualnya dengan belajar ilmu pendidikan sampai akhirnya memperoleh “Akta Guru Eopa” (Euroopeesche Akte).

Selepas pulang dari pengasingan selama 6 tahun dan memperoleh Akta Guru Eropa, Ki Hajar Dewantara mendarmabaktikan keilmuannya menjadi Guru di sekolah yang didirikan oleh sahabatnya Soeryopranoto. Di sekolah ini ia tetap berjuang keras untuk membangun jiwa, membangun karakter bangsa dengan berbagai pandangan-pandangan hidup dan pemikiran-pemikirannya yang berkait dengan karakter bangsa. Sampai pada akhirnya beliau Ki Hajar Dewantara mendirikan “Perguruan Nasional Tamansiswa” (Onderwijs Institut Tamansiswa) pada tanggal 3 Juli 1922.

Karena ketokohannya dalam dunia pendidikan menjadikan beliau, Ki Hajar Dewantara dipercaya dan ditunjuk menjadi salah satu anggota PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat) di era penjajahan Jepang. Beliau juga dipercaya terpilih sebagai Menteri Pengajaran Kabinet Pertama Republik Indonesia pada tanggal 2 September 1945. Beliau, Ki Hajar Dewantara terus berkiprah, berjuang tak kenal lelah dan putus asa, membangun jiwa, membangun karakter bangsa lewat pendidikan hingga pada akhir hayatnya.

Ajaran Ki Hajar Dewantara yang sampai sekarang tetap terpatri di setiap jiwa para pemimpin dan terutama para guru adalah:

1.    Ing Ngarso Sung Tulodo” (di depan menjadi teladan),
Artinya bahwa seorang pemimpin haruslah mempuanyai sikap dan prilaku yang baik dan menjadi contoh suri tauladan bagi masyarakat.

2.    Ing Madyo Mangun Karso” (di tengah membangun dan membangkitkan karsa),
Artinya bahwa seorang peminpin ketika berada di tengah-tengah masyarakat haruslah dapat menciptakan peluang-peluang agar masyarakat dapat berkarya dengan baik.

3.    Tut wuri Handayani” (di belakang memberi dorongan semangat dan motivasi)
Artinya bahwa seorang pemimpin ketika berada di belakang haruslah menjadi pendorong semangat, menjadi motivator bagi masyarakat.

Beliau, Ki Hajar Dewantara, wafat pada tanggal 26 April 1959 di Yogyakarta dan dimakamkan di Pemakaman Wijayabrata, Yogyakarta. Oleh karena jasanya yang begitu besar terhadap bangsa dan negara Pemerintah Republik Indonesia menganugerahi beliau sebagai Pahlawan Pergerakan Nasional tahun 1959. Dan, hari lahirnya pun diperingati sebagai “HARI PENDIDIKAN NASIONAL”.

Sebagai hormat dan sumbangsih penulis pada keteladan sikap, sepak terjang, dan perjuangan beliau serta untuk mengenang dan mengabadikan jasa-jasa beliau, penulis menciptakan satu lagu yang penulis beri judul “Bapak Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara”.




"BAPAK PENDIDIKANNASIONAL"
KI HAJAR DEWANTARA
( 2 Mei 1889 - 26 April 1959 )
Ciptaan: Slamet Priyadi

Bapak Pendidikan Nasional
Ki Hajar Dewantara
Berjuang keras membangun jiwa
Membangun karakter bangsa

Bapak Pendidikan Nasional
Ki Hajar Dewantara
Ajarannya menjadi teladan
Bagi kita semua

Reffrein:

Ing ngarso sung tulodo
Di depan menjadi teladan
Ing madyo mangun karso
Di tengah membangun karsa
Tut wuri handayani
Di belakang memberi
Dorongan s’mangat dan motivasi


 Bumi Pangarakan, Bogor
Senin, 24 April 2017 - 21:55 WIB

Jumat, 21 April 2017

PENDAFTARAN PESERTA DIDIK BARU TP 2017-2018

Guru SMPT-SMAT Annur Cimande Menulis
Sabtu, 22 April 2017 - 04:57 WIB

GEDUNG SMPT-SMAT ISLAMIC BOARDING SCHOOL YAYASAN ANNUR CIMANDE


YAYASAN ANNUR CIMANDE PENGEMBAN DAN PENGELOLA AMANAT PENDIDIKAN TINGKAT SMPT - SMAT DAN ISLAMIC BOARDING SCHOOL

"
Mengedukasi Generasi Imani, Mandiri, dan Berprestasi di Era Globalisasi"

SEKRETARIAT:

"YAYASAN ANNUR CIMANDE"
Jln. Cimande Hilir Rt. 01 Rw. 01 Desa Lemah Duhur Kec. Caringin, Bogor - Jawa Barat
Telp. (0251) 8241769, Fax. (0251) 2901161
Email: annur.cimande@gmail.com
Web Site : www.annur-cimande.co.id


MENERIMA PENDAFTARAN PESERTA DIDIK BARU TAHUN PELAJARAN 2017 - 2018

Pendaftaran dibuka pada :
Tanggal 6 Maret s/d 15 Juli 2017. Jam 07.30 - 15 WIB
Untuk Informasi, hubungi langsung!
Telp. (0251) 8241769
Fax. (0251) 2901161


P E N D A F T A R A N

P e r s y a r a t a n :

1. Mengisi formulir pendaftaran
2. Membaca dan mengisi surat perjanjian dan surat pernyataan bermaterai
3. Berbadan sehat tidak mengidap penyakit menular berbahaya
4. Membawa surat keterangan dokter bahwa peserta didik bukan pemakai Narkoba dan Zat addictive lainnya
5. Melengkapi persyaratan masuk sekolah sebagai berikut :

a. Pas Foto ukuran 3 x 4 dan 4 x 6 (masing-masing 2 lembar) dengan ketentuan:
-Laki-laki mengenakan baju putih
-Perempuan mengenakan jilbab putih

b. 3 lembar Foto Copy Ijazah SD/MI atau SMP/MTs yang telah dilegalisir/disahkan oleh Kepala Sekolah yang bersangkutan

c.  3 lembar Foto Copy SKHUN SD/MI dan SMP/MTs yang telah disahkan Kepala Sekolah bersangkutan

d.  3 lembar Foto Copy Surat Tanda Kelulusan (STK)/ Daftar Nilai UN (DANUN) yang telah disahkan Kepala Sekolah bersangkutan

e. 3 lembar Foto Copy Kartu NISN (Nomor Induk Siswa Nasional)

f. Foto Copy Rapor kelas IX dan buku pribadi murid yang telah disahkan oleh Kepala Sekolah yang bersangkutan

g. Surat Kelakuan Baik dari sekolah bersangkutan

h. 3 lembar Foto Copy Surat Akte Kelahiran

i. 3 lembar Foto Copy Kartu Keluarga (KK)

J. Surat mutasi dari sekolah yang bersangkutan



ADMINISTRASI

1.  B i a y a  m a s u k

a. Formulir pendaftaran
b. PPDB

2. Biaya USG tambahan
3. Biaya tambahan khusus
4. Biaya rutin perbulan
5. Biaya rutin Boarding School



 

Kamis, 20 April 2017

“KELEPUS MAUT SI ASAP ROKOK” Karya: Ki Slamet 42

Guru SMPT-SMAT Annur Cimande Menulis
Kamis, 20 April 2017 - 20:03 WIB

 
Image "Smoker (Foto: Google)
Smoker
 “KELEPUS MAUT SI ASAP ROKOK”
Karya: Ki Slamet 42

Ketika hujan deras turun tak juga berhenti
Ketika gelegar petir bersambut berkali-kali
Ketika kedua mata tiada mau berpejam lagi
Ketika rasa emosi menggeliat di dalam hati     

Maka aku pun berekspresi menulis puisi ini
Jemari tanganku pun bergerak menari-nari
Di atas keypad laptop yang barulah aku beli
Sabtu sore di PGC bersama anak dan istri

Aku hisap sebatang rokok mencari inspirasi
Aku hirup secangkir kopi terasa segar sekali
Nikmatnya rasa rokok sambil minumlah kopi
Segala pikir dan rasa tercurah tak terhalangi  

Kelepus asap rokok melayang di depan mata
Seperti berkata beri pesan penuhlah makna
Tentang bahaya rokok yang mengancam jiwa
Tapi aku tiada peduli tak mau mendengarnya

"Mengapakah engkau masih bercengkerama
dengan asap maut rokok itu wahai lelaki tua?
Dan, aku sudah berpesan padamu sejujurnya
Agar jangan merokok lagi berhenti segera !"

Tetapi aku masih tak perduli hatiku berkata,
"Akh kau asap, kau belum mengerti rupanya
 Aku bisalah begini karena ada segumpal rasa
Yang menggeliat usiklah diri untuk dikemuka"

Aku teruskan merokok dan menghisapnya lagi
Sang asap rokok itu masih terus memperingati
"Baik wahai lelaki tua, kau akan rasakan nanti
Nikotinku akan tiba menyerangmu secara keji”

Kp. Pangarakan, Bogor
Kamis, 05 Januari 2017 – 05:40 WIB

Rabu, 19 April 2017

LAGU "BAPAK PENDIDIKAN NASIONAL KI HAJAR DEWANTARA" Ciptaan Drs. Slamet Priyadi

Guru SMPT-SMAT An Nur Cimande
Rabu, 19 April 2017 - 21:08 WIB

Lagu "Bapak Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara"
Ki Hajar Dewantara



      Ki Hajar Dewantara dilahirkan pada tanggal 2 Mei 1889 dengan nama Raden Mas Soewardi Soeryaningrat.
Ajarannya yang sangat terkenal dalam dunia pendidikan adalah yang berkait dengan karakter yang harus dimiliki oleh setiap pemimpin, yaitu:

1.  ING NGARSO SUNG TULODO
     Artinya bahwa seorang pemimpin haruslah mempuanyai sikap dan prilaku yang baik dan menjadi contoh suri tauladan bagi masyarakat.

2.  ING MADYO MANGUN KARSO
     Artinya bahwa seorang peminpin ketika berada di tengah-tengah masyarakat haruslah dapat menciptakan peluang-peluang agar masyarakat dapat berkarya dengan baik.

3.  TUT  WURI HANDAYANI
     Artinya bahwa seorang pemimpin ketika berada di belakang haruslah menjadi pendorong semangat, menjadi motivator bagi nmasyarakat.

     Ki Hajar Dewantara wafat pada tanggal 28 April 1959. Ia dikenal sebagai "Bapak Pendidikan Nasional" dan hari kelahirannya diperingati sebagai "HARI PENDIDIKAN NASIONAL". (SP)

Sabtu, 15 April 2017

LAGU "MARS YAYASAN ANNUR CIMANDE" Ciptaan : Drs. Slamet Priyadi


“MARS YAYASAN AN NUR CIMANDE”
Ciptaan: Drs. Slamet Priyadi

Yayasan Annur Cimande
Bertekad membangun bangsa
Berwawasan budaya bangsa
Berlandaskan Pancasila

Yayasan Annur Cimande
Berpedoman pada agama
Bersih sehat asri lingkungannya
Indah dipandang mata

Refrein :

Jaya, jayalah Yayasan Annur
Pelita dalam gulita
Dalam berkiprah membangun bangsa
Menddik tunas bangsa

Yayasan Annur tebarkan budaya
IPTEK, Iman dan Taqwa
Yasan Annur tetaplah berjaya
Benderang cahayanya

"P U A S A" By Syaikh Abu Malik Kamal bin As Sayyid

http://kertasinga.blogspot.com-Senin, 05 April 2021-13:02 WIB Definisi Shiyam) 1 Shiyam dan shaum secara bahasa adalah menahan diri dari...

"KONTEN ENTRY BLOG"