Blog Ki Slamet 42: Guru SMPIT Annur Menulis
Jumat, 19 Juni 2020 - 17.22 WIB
Jumat, 19 Juni 2020 - 17.22 WIB
“KEJADIAN MENJELANG
KIAMAT”
By Ust. Abdurrahim
Sebelum
kiamat meluluhlantakkan bumi dan seluruh alam semesta, Allah SWT terlebih
dahulu akan memberikan tanda-tanda besar (kubro). Ykni, munculnya matahari dari
arah barat, munculnya Dabbah, munculnya asap, hancurnya Ka’bah, musnahnya
Al-Qur’an, bintang-bintang berjatuhan dan keluarnya api dari negara ‘Adn.
A.
Matahari
Terbit dari Barat
Allah SWT berfirman:
“Yang
mereka nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka (untuk
mencabut nyawa mereka), atau kedatangan Tuhanmu atau kedatangan sebagian
tanda-tanda Tuhanmu. Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda Tuhanmu tidaklah
bermanfa’at lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum
itu, atau di (belum) mengusahakan: “Tunggulah olehmu sesungguhnya kami pun
menunggu (pula).” (QS. Al-An’am: 158)
Para ulama telah
sepakat bahwa yang dimaksud “Ayat” di dalam ayat di atas adalah terbitnya
matahari dari arah barat. keluarnya matahari tersebut, menjadi pertanda bahwa
alam semesta akan binasa. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:
“Kiamat
tidak akan datang sebelum matahari terbit dari barat, dan semua manusia
melihatnya beriman ketika tidak bermanfaat lagi keimanan yang ada di dalam
dirinya.” (HR. Al-Baihaqi)
B.
Munculnya
Dabbah
Dabbah adalah
sebangsa hewan yang juga disebut sahib. Binatang tersebut berkaki empat,
mempunyai dua sayap dan bulu, kepalanya seperti sapi, mempunyai dua tanduk,
matanya seperti mata babi (celeng), telinganya seperti telinga gajah, dadanya
seperti macan kumbang, serta tubuhnya seperti macan tutul. Ia akan membawa
tongkat Nabi Musa dan cincin Nabi Sulaiman. Tingginya 60 hasta dan dapat
berbicara seperti manusia.
Dalam hadits riwayat
dari Ibnu Zubair, dikatakan:
“Kepalanya
seperti kepala lembu jantan, kedua matanya bagaikan mata babi, telinganya
seperti telinga gajah, tanduknya seperti tanduk kambing hutan, lehernya seperti
leher unta, dadanya seperti dada harimau, warnanya seperti warna harimau,
tulang rusuknya seperti tulang rusuk kucing, ekornya seperti ekor kambing,
berdirinya seperti berdirinya seekor unta dan ruas tulangnya yang satu dengan
yang lain berjarak 12dzira.”
Sedangkan dalam
dalam hadits dari Ali bin Abi Tholib RA Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya
makhluk Dabbah ini berbulu dan kepalanya juga berbulu halus, tapak kakinya
berbentuk kuda, tidak berekor,baginya terdapat jenggot dan sesungguhnya ia
keluar seperti bentuk kuda yang bagus dan larinya kencang.” Dan dari Abu
hurairah RA berkata, ‘Sesungguhnya Dabbah ini bermacam-macam warnanya di antara
tanduknya terdapat tempat duduk penunggang.”.
Kemunculan Dabbah
juga telah disinggung dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:
“Dan apabila
perkataan telah jauh atas mereka, kami keluarkan sejenis binatang melata dari
bumi yang akan mengatakan kepada mereka bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak
yakin kepada ayat-ayat kami.” (QS. Al-Naml: 82)
Ada pun, yang
dimaksud dengan “Perkataan” di sini ialah ketentuan datangnya masa kehancuran
alam. Salah satu dari tanda-tanda kehancuran alam ialah keluarnya sejenis
binatang melata yang disebut dalam ayat tersebut’
Binatang Dabbah ini
keluar dari Mekkkah. Ada yang berpendapat bahwa binatang ini keluar dari bukit
Shafa, dan ada juga yang mengatakan dari bukit Marwah.
Kedatangan Dabbah
ini hampir bersamaan dengan kedatangan matahari terbit dari barat. Dia akan
menjelajah ke semua Negara tanpa menggunakan kendaraan.
Ketika Dabbah
muncul, ia akan memberi cap (tanda) pada wajah manusia. Wajah orang yang
beriman, dicap mukmin sehingga bersinar wajahnya, sedang orang yang kafir dicap
kafir hingga hangus (hitam) wajahnya. Dia tidak akan keliru dalam memberi cap
tersebut. Cap tersebut juga tidak akan
hilang sampai datangnya hari kiamat.
Dalam sebuah hadits
dari Abu Hurairah RA, Rasulullah bersabda:
“Dabbah akan keluar
dengan membawa tongkatnya Nabi Musa dan cincinnya Nabi Sulaiman, maka
bersinarlah wajah orang yang beriman dan menjadi tersetempel wajah orang kafir,
sehingga orang-orng yang tak jujur itu berkumpul dan mengatakan, ‘Karena inilah
(tanda) wahai orang mukmin dan karena ini pula wahai orang kafir.” (HR. Ahmad)
Diriwayatkan dari Abi Qatadah dari Al-Alla’ bin Ziyad al- Adawi, Abdullah
bin Umar RA berkata:
“Tidak terjadi hari kiamat hingga ahlul bait berkumpul padasatu tempat
dan mereka bisa mengenali orang kafir atau orang mukmin. Dikatakan, ‘Bagaimana
keadaan mereka?’ Nabi menjawab, keluarnya Dabbah yaitu Dabbatul-ardi, dia
mengusap wajah setiap manusia. Ada pun orang mukmin, maka dicaplah berwarna
putih hingga wajahnya berubah menjadi putih. Sedangkan orang kafir dicap
berwarna hitam hingga wajahnya berubah
menjadi hitam, sehingga mereka saling memperjualbelikan di pasar-pasar, mereka
(orang kafir) ini hai orang mukmin?” dan orang mukmin menjawab, ‘Bagaimana
(cara) mengambil (wajahku)) ini hai orang kafir?’ Maka tidak (terlaksana!!)
yang mereka inginkan di antaramereka.”
C. Munculnya Asap
Asap dalam nahasa
Arab disebut dukhan. Peristiwa
munculnya asap terjadi setelah keluarnya Dabbah dan termasuk salah satu
tanda-tanda kiamat kubro. Asap tersebut keluar dari telinga dan dubur
orang-orang kafir. Pada saat meluasnya asap nanti orang-orang kafir bagaikan
orang mabuk, orang mukmin seperti sakit flu (pilek). Peristiwa ini berlangsung
selama 40 hari dan akhirnya hilang dengan sendirinya.
Allah SWT berfirman:
“Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang
nyata, yang meliputi manusia. Inilah azab yang pedih.” (Mereka berdo’a): “Ya
Tuhan kami, lenyapkanlah dari kami azab itu. Sesungguhnya kami akan beriman.” (QS. Ad-Dukhan ayat 10-12)
Dalam sebuah hadits
Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya Tuhanmu telah memperingatkanmu terhadap
tiga perkara: Asap (Dukhan) yang membuat orang beriman seperti halnya kena penyakit
salesma (pilek) dan juga membuat orang kafir sampai ia keluar dari semua
pendengaran darinya, kedua: (datangnya) makhluk Dabbah, dan ketiga: Dajjal.” HR. Thabrani)
D. Runtuhnya Ka’bah
Sebelum Al-Qur’an
sirna, ka’bah baitullah akan runtuh terlebih dahulu. Ka’bah akan dirusak dan
diruntuhkan oleh bangsa Habsyi (Ethiopia). Sebagaimana hadits dari Abu Hurairah
RA bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Akan
ada orang yang merobohkan ka’bah, yaitu seorang yang berbetis kecil dari
Habasyah (Ethiopia). (Muttafaq alaih)
Runtuhnya ka’bah,
menurut sebagian ulama, termasuk salah satu tanda-tanda hari kiamat besar.
Namun begitu, orang mukmin tetap menghafap ke ka’bah dan thawaf juga harus
dilakukan di sekeliling ka’bah.
E.
Musnahnya Al-Qur’an
Musnahnya Al-Qur’an
pasti akan terjadi. Tepatnya setelah rusaknya ka’bah dan sebelum keluarnya Ribuan Baridah (Hawa yang dingin).
Kelak Al-Qur’an 30
juz hanya berwujud kertas kosong yang tidak ada tulisannya. Setiap tempat yang
tulisan Al-Qur’an walaupun hanya berupa lukisan atau ukiran dan sebagainya,
tulisan tersebut akan hilang dengan sendirinya dan tiada yang tersisa
sedikitpun. Bahkan, orang hafal Al-Qur’an juga akan lupa dengan yang
dihafalnya. Dari Abdullah bin Mas’ud RA, Rasulullah SAW bersabda:
“Bacalah
Al-Qur’an sebelum ia diangkat maka sesungguhnya tidak akan berdiri hari kiamat
sehingga ia diangkat. Dikatakan, ‘Musaf-musaf ini diangkat maka bagaimana
Al-Qur’an yang ada dalam dada manusia?’ Beliau berkata; Diisrakan darinya pada
malam hari maka diangkat apa yang ada dalam dada mereka maka pada pagi harinya
mereka tidak mengingat sedikit pun dan mereka tidak menemukan dalam
mushaf-mushaf seuatu pun, kemudian mereka melimpahkan perasaan mereka dengan
sa’ir.
F.
Bintang-Bintang
Berjatuhan Menimpa Manusia
Allah SWT berfirman:
“Apabila
langit terbelah, dan apabila bintang-bintang jatuh berserakan, dan apabila
lautan dijadikan meluap, dan apabila kuburan-kuburan dibongkar, maka tiap-tiap
jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakan dan yang dilalaikannya.” (QS. Al-Infithar: 1-5)
Jatuhnya
bintang-bintang dari langit terjadi setelah Dabbah muncul. Bintang-bintang
tersebut akan jatuh menimpa manusia-manusia, dan itulah siksa yang sangat
dahsyat menimpa manusia. Bintang-bintang tersebut akan memenuhi bumi selama
empat puluh hari. Orang-orang mukmin yang terkena olehnya akan menjadi orang
yang pilek, dan orang kafir akan menjadi orang yang sibuk seperti orang yang
mabuk.
G.
Munculnya
Angin yang Berbau Harum
Setelah bintang yang
berjatuhan memenuhi seluruh ruang di muka bumi, Allah SWT mengirimkan angin
yang menjemput nyawa tiap-tiap orang yang di dalam hatinya masim tersimpan
iman, meski hanya sekecil biji jagung. Sebaliknya, manusia yang tidak beriman,
tersisa di atas bumi.
Mulai masa keluarnya
angin yang berbau harum tersebut, orang mukmin baik pria maupun wanita, di mana
saja mereka berada, semua menjadi mati karena diliputi oleh suasana angin
tersebut.
Apabila hari itu
terjadi, tidak ada lagi manusia yang menyebut nama Allah. Sebab, orang mukmin
akan dicabut nyawanya oleh Allah SWT.
H.
Api
Berkobar dari Negara ‘Adn
Setelah semua orang
mukmin mati dan yang tersisa tinggal orang kafir, setan menyamar jadi manusia
dan mengajak menyembah berhala, orang-orang tidak ada yang mempunyai
perikemanusiaan.perilaku manusia seperti hewan, mereka berzina disepanjang
jalan, tidak ada yang menyebut asma Allah satu pun.
Pada saat seperti
itu, muncullah api dari daerah Hadhra Maut (‘Adn), Yaman. Api tersebut,
mengirim seluruh manusia yang masih tersisa di atas bumi ke negara Syam.
Kemudian, api yang
berkobar tersebut mengepung seluruh bagian bumi selam delapan hari. Kemudian
ditiuplah sangkakala oleh malaikat Israfil hingga binasalah semua yang ada di
bumi dan di langit tanpa sisa. Pada hari itu kiamat kubro terjadi sehingga
musnahlah semua yang ada, sebagaimana Allah SWT berfirman:
“Maka
apabila sangkakala ditiup sekali tiup, dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung,
lalu dibenturkan keduanya sekali bentur. Maka pada hari itu terjadilah hari
kiamat, dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi lemah.” (QS. Al-Alhaqqah: 13-16)
~ KSP 42 ~
Kamis,18 Juni 2020 –
10.40 WIB
Ust. Abdurrahim,
‘Dajjal, Imam Mahdi
dan Nabi Isya”
Sandro Jaya Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar