Blog Ki Slamet 42: Guru SMPIT Annur Cimande Menulis
Minggu, 21 Juni 2020 - 14.34 WIB
Minggu, 21 Juni 2020 - 14.34 WIB
“HURU-HARA HARI
KIAMAT”
By Ust. Abdurrahim
Kiamat
pasti akan terjadi. Hanya kapan akan terjadinya, tidak ada satu makhluk pun
yang mengetahuinya. Pada hari itu, alam semesta akan hancur lebur dan manusia
akan diombang-ambingkan seperti anai-anai yang berterbangan, itulah huru-hara
kiamat yang banyak diceritakan dalam Al-Qur’an dan hadits-hadits Rasulullah
SAW.
A.
Hancurnya
Alam Semesta
Setelah tanda-tanda
kiamat kubro muncul, Allah yang Maha Agung memerintahkan Malaikat untuk meniup
sangkakala. Tiupan sangkakala tersebut dinamakan Nfkhatul Ula (tiupan awal). Maksudnya tiupan pertama yang
mengagetkan dan mematikan.
Setelah sangkakala
ditiup oleh Malaikat Israfil, semua makhluk menjadi pingsan karena terkejut
dengan datangnya badai yang sangat besar. Yakni, badai hari kiamat. Bumi
bergoncang, langit pun runtuh, bintang-bintang berjatuhan, laut utara
bertabrakan dengan laut selatan, gunung-gunung bergerak bertabrakan, bumi
bergoncang semakin keras, sinar matahari meredup, dunia pun menjadi hancut,
semua yang bernyawa mati kecuali Dzat Allah yang kekal abadi. Bumi yang tadinya
berupa lautan dan gunung-gunung menjadi dataran yang rata dengan tanah, hal ini
terjadi selam 40 tahun. Dengan demikian tamatlah riwayat alam semesta.
Allah SWT berfirman:
“Dan
(ingatlah) akan hari (yang ketika itu) kami perjalankan gunung-gunung dan kamu
akan melihat bumi ini datar dan kami kumpulakan seluruh manusia, dan tidak kami
tinggalkan seorang pun dari mereka.”
Dalam ayat lain
Allah SWT berfirman:
“Dan
(ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang ada di
langit dan di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki oleh Allah dan semua mereka
datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri. Dan kamu lihat gunung-gunung itu,
kamu sangka dia ditrempatnya, padahal dia berjalan seperti jalannya awan,
(begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu;
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Kahfi: 87-88)
B.
Keadaan
Manusia Pada Hari Kiamat
Kiamat hanya akan
terjadi pada orang-orang kafir. Yakni, ketika orang mukmin di dunia ini telah
dicabut nyawanya oleh Allah SWT. Jadi, yang tersisa hanyalah orang-orang kafir
yang ingkar kepada Allah. Sebagaimana sabda
Rasulullah SAW:
Dari
Ibnu Mas’ud bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Kiamat tidak akan terjadi kecuali
atas manusia-manusia yang paling jahat.” (HR.
Muslim dan Ahmad)
Dalam riwayat
lainjuga disebutkan:
Dari
Anas bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Kiamat tidak akan terjadi kecuali apabila
di bumi tidak disebut-sebut lagi (nama) Allah, Allah.” (HR. Muslim, Ahmad, dan Tirmidzi)
Ada pun gambaran
terjadinya kiamat banyak disebutkan dalam Al-Qur’an dan hadits Nabi Muhammad
SAW. Namun, pastinya ketika kiamat telah terjadi, tidak ada satu pun makhluk
yang tersisa. Manusia pada hari yang dahsyat dan mengerikan seperti anai-anai
yang berterbangan. Kedahsyatan hari tersebut, di antaranya digambarkan dalam
surat Al-Qar’ah:
“Hari
kiamat, apakah hari kiamat itu? Tahukah kamu apakah hari kiamat itu? Pada hari
itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran, dan gunung-gunung seperti buu
yang dihambur-hamburkan.” (QS. Al-Qari’ah:
1-5)
Kiamat akan dimulai
dengan tiupan sangkakala oleh Malaikat Isrofil. Setelah tiupan pertama, bumi
dan alam semesta pun akan luluh lantak tanpa tersisa. Allah SWT berfirman:
“Dan
ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali
siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian, ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka
tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusan masing-masin). Dan
terang-benderanglah bumi (padang masyar) dengan cahaya (keadilan) Tuhannya; dan
diberikanlah buku (perhitungan amal) dan didatangkanlah para nabi dan
saksi-saksi dan diberi keputusan di antara mereka dengan adil, sedang mereka
tidak dirugikan. Dan disempurnakan bagi tiap-tiap jiwa (balasan) apa yang telah
dikerjakannya dan Dia lebih mengetahui apa yang mereka kerjakan.” (QS. Az-Zumar: 68-70)
Allah juga
berfirman:
“Allah
SWT menyuruh Isrofil meniup tiupan
pertama kemudian terkejutlah segenap penghuni langit dan bumi kecuali mereka
yang dikehendaki Allah. Ketika itu Allah Ta’ala menyuruh Isroil memperpanjang
tiupannya tanpa henti. Itulah yang difirmankan Allah SWT. Tidaklah yang mereka
tunggu melainkan hanya satu teriakan saja yang tidak ada baginya saat
berselang.”
(QS. Shad: 15)
Pada hari kiamat
kelak, gunung-gunung berjalan bagai awan, lalu menjadi fatamorgana. Bumi
bergoyang hebat, menggoyngkan penghuninya bagai perahu di laut lepas, dihempas
ombak kian kemari. Penghuninya terombang-ambing bagai lampu yang digantung di
arsy. Hati siapa pun menjadi gemetar karenanya. Allah SWT berfirman:
“Pada
hari ketika tiupan pertama mengguncang alam, tiupan pertama itu diiringi oleh
tiupan kedua. Hati manusia pada waktu itu sangatlahtakut.” (QS. An-Nazi’at: 6-8)
Pada hari itu, bumi
bergoyang hebat, menggoyangkan penghuninya. Wanita-wanita yang menyusui tidak
peduli (terhadap anak yang disusuinya), wanita-wanita hamil menggunakan
kandungannya. Anak kecil beruban. Manusia berhamburan, lari ketakutan ke sana
kemari karena terkejut, sedang para malaikat menghadang mereka lalu menghantam
muka-muka mereka. Maka mereka pun berbalik lagi, lari terbirit-birit. Dan tidak
ada seorang pun yang bisa melindungi mereka dan azab Allah, meskipun mereka
saling memanggil minta pertolongn.
Itulah gambaran hari
kiamat yang sangat dahsyat. Bahkan Rasulullah SAW menggambarkan bumi pada waktu
itu bagaikan sepotong roti yang digoyang-goyangkan sebagai sabda beliau:
“Pada
hari kiamat nanti, bumi bagaikan sepotong roti yang digoyang-goyangkan oleh
Tuhan Yang Maha Kuasa dengan tangan-Nya, sebagaimana seorang di antara kamu
sekalian mengoyang-goyangkan rotinya dalam perjalanan yang menjadi hidangan
bagi ahli surga. Tiba-tiba datang seorang Yahudi. Dia berkata: ‘Semoga Tuhan
Yang Maha Pengasih memberkatimu, hati Abul Qasim! Maukah engkau mendengar
pemberitahuanku tentang hidangan ahli surga pada hari kiamat?’ Rasulullah SAW
menjawab: ‘Ya! Orang itu berkata; ‘Bumi bagaikan sepotong roti (seperti
disabdakan oleh Rasulullah SAW.’) Mendengar perkataan itu, Rasulullah SAW
memandang ke arah kami kemudian tertawa sehingga tampak gigi-gigi geraham
beliau. Orang itu berkata lagi: ‘Maukah engkau aku beritahukan tentang lauk
mereka?’ Rasulullah SAW menjawab: ‘Ya!’ Orang itu berkata: ‘Lauk mereka adalah
palam dan nun.’ Para sahabat bertanya: ‘Apakah itu?’ Orang itu menjawab: ‘Yaitu
banteng dan ikan paus, yang kelebihan hatinya saja (segumpal daging yang
terpisah dan bergantung pada hati) dapat dimakan oleh berpuluh-puluh ribu
orang.” (HR. Muslim dari Abu
Sa’id Al-Khudri)
Begitu dahsyatnya
hari kiamat sehingga manusia hanya peduli pada dirinya sendiri saja.
Orang-orang yang dicinta pun akan terlupakan. Anak, istri, orang tua, dan siapa
pun yang dicinta tidak akan diingat lagi. Sebagaimana diriwayatkan oleh Abu
Laits Abul dari Aisyah RA bahwa ia berkata:
“Saya
bertanya kepada Rasulullah SAW, ‘Apakah yang cinta itu ingat pada kekasihnya
pada hari kiamat?’ Jawab Rasulullah SAW: ‘Adapun di tiga tempat (masa) maka
tidak ingat yaitu ketika ditimbang amal sehingga diketahui apakah ringan atau
berat, ketika menerima lembaran catatan amal (suhuf) sehingga ia menerimanya
dari kana atau dari kiri dan ketika keluar dari neraka sedang ular naga lalu
mengepung mereka dan berkata, ‘Aku diserahi tiga macam: Orang mempersekutukan
Allah SWT dengan lain Tuhan, dan orang yang kejam, penentang, zalim dan orang
yang tidak percaya pada hari kiamat (hisab), maka diringkus semua orang-orang
tersebut lalu dilemparkan semuanya ke dalam neraka jahanam, dan di atas neraka
Jahanam itu ada jempatan yang lebih halus dari rambut dan lebih tajam dari
pedang, sedang di kanan dan kirinya bantolan dan duri-duri, sedang orang-orang
yang berjalan di atasnya ada yang bagaikan kilat, dan bagaikan angin kencang, maka ada yang selamat, dan ada
yang luka terkena bantolan duri, dan ada yang terjerumus ke dalam neraka.”
Itulah dahsyatnya
hari kiamat. Pada hari itu, semua makhluk dan alam semesta akan hancur lebur,
musnah dengan tiupan pertama Isrofil. Namun, kemudian Allah akan membangkitkan
Irofil dan menyuruhnya meniupkan sangkakala untuk kedua kalinya sehingga semua
akan bangkit kembali.
~ KSP 42 ~
Minggu, 21 Juni 2020
– 08.11 WIB
R e f e r e ns i :
Ust. Abdurrahim,
‘Dajjal, Imam Mahdi
dan Nabi Isya”
Sandro Jaya Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar