Selasa, 27 Agustus 2019

SHALAT SUNNAH MU'AKKAD DAN SELAIN MU'AKKAD YANG MENGIRINGI SHALAT WAJIB 1

Blog Ki Slamet 42: Guru SMPIT Annur Cimande Menulis
Rabu, 28 Agustus 2019 - 11:35 WIB


Image "Syaikh Dr. Sa'id Bin Ali Bin Wahf Al-Qahthani ( Foto: Google)
Syaikh Dr. Sa'id bin Ali bin Wahf al-Qahthani

Shalat sunnah ini berjumlah duapuluh dua rakaat, yakni sebagai   berikut:


1.          Empat Rakaat Sebelum dan Sesudah Shalat Zhuhur

Hal ini berdasarkan hadits Ummu Habibah, “Aku pernah mendengar Rasulullah bersabda yang artinya sebagai berikut:
“Barang siapa menjaga empat rakaat sebelumm shalat zhuhur dan empat rakaat sesudahnya, niscaya Allah haramkan dirinya terhadap neraka. *66.
(Diriwayatkan oleh Ahmad dalam Musnadnya, 6/326, oleh Abu Dawud dalam Kitab at-Tathawwu, Bab al-Arba Qabl azh-Zhur, no.1269, juga olehat-Tirmidzi dalam Kitab ash-Shalah, Bab Minhu, no. 427, lalu dihasankan oleh beliau. Diriwayatkan oleh an-Nasa’i dalam Kitab Qiyamul Lail wa Tathawuwu’ an-Nahar, Bab al-Ikhtilaf Ala Ismail bin Abi Khalid, no. 1814. Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dalam Kitab Iqamah ash-Shalah wa as-Sunnatu Fiha, Bab Ma Ja’a Fi Man Shalla Qabla azh-Zhuhr Arba’an wa Ba’daha Arba’an, no. 1160, dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahih Ibnu Majah, 1/191. Penulis pernah mendengar dari Syaikh Abdul Aziz bin Baz menyatakan ketika menjelaskan Bulugh al-Maram hadits no. 381: “Hadis ini sanadnya bagus. Yang selalu dilakukan Nabi adalah yang terdapat dalam hadits Ibnu Umar dan Aisyah. Sebelum beliau meninggal, penulis melihat beliau melakukan shalat sunnah masing-masing empat rakaat sebelum dan sesudah Zhuhur dalam keadaan duduk.)

2.          Empat rakaat sebelum Ashar
Berdasarkan hadits Ibnu Umar; Rasulullah bersabda yang artinya adalah sebagai berikut:
“Semoga Allah melimpahkan rahmat kepada seseorang yang shalat sunnah empat rakaat sebelum Ashar. *67
( Diriwayatkan oleh Ahmad dalam Musnadnya. 2/117. Diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam Kitab at-Thatawwu’, Bab ash-Shallah, Qabla al-Ashr, no. 1270. Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dalam kitab ash-Shalah, Bab Ma Ja’a Fi al-Arba’ Qabla al-Ashr, no. 430 dan beliau hasankan. Dikeluarkan oleh Ibnu Khuzaimah dalam Shahihnya, no. 1193 dan yang lainnya. Dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud, 1/237. Penulis pernah mendengar dari Syaikh Abdul Aziz bin Baz menyatakan ketika menjelaskan Bulugh al-Maram hadits no. 387, “Hadits ini sanadnya bagus, dan itu menunjukkan disyariatkannya shalat empat rakaat sebelum Ashar, dan itu adalah sunnah, namun bukan termasuk Rawatib, karena Nabi tidak selalu melakukannya. Diriwayatkan juga dari hadits Ali, bahwa beliau melakukannya dua rakaat sebelum Ashar. Itu menunjukkan bahwa dianjurkan bagi sesorangk Mukmin untuk shalat dua atau empat rakaat sebelum Ashar, dan itu adalah sunnah, namun bukan termasuk sunnah Rawatib, karena Nabi tidak selalu melakukannya. Diriwayatkan juga dari hadits Ali bahwa beliu melakukannya dua rakaat sebelum Ashar. Itu menunjukkan bahwa dianjurkan bagi seseorang Mukmin untuk shalat dua atau empat rakaat sebelum Ashar. )

Diriwayatkan juga dari Ali, yang artinya sebagai berikut:
“Bahwasannya Nabi biasa melakukan shalat dua rakaat sebelum Ashar. *68.
( Diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam Kitab Shalah at-Tathawwu’, Bab ash-Shalah Qabla al-Ashar, no. 1272, dinyatkan oleh al-Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud, 1/237: “Hasan, akan tetapi dengan lafazh “beberapa rakaat”.

Slamet Priyadi—
Sabtu, 24 Agustus 2019 – 13:05 WIB
Di Bumi Pangarakan, Lido - Bogor

Sumber:
Dr. Sai’d Bin Ali Bin Wahf al-Qahthani
“Shalat Sunnah dan Keutamaannya”
Penerbit:
Darul Haq Jakarta 2018


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"P U A S A" By Syaikh Abu Malik Kamal bin As Sayyid

http://kertasinga.blogspot.com-Senin, 05 April 2021-13:02 WIB Definisi Shiyam) 1 Shiyam dan shaum secara bahasa adalah menahan diri dari...

"KONTEN ENTRY BLOG"