Blog Ki Slamet 42: Guru SMPIT Annur Cimande Menulis
Rabu, 28 Agustus 2019 - 11:35 WIB
Rabu, 28 Agustus 2019 - 11:35 WIB
Syaikh Dr. Sa'id bin Ali bin Wahf al-Qahthani |
Shalat sunnah ini
berjumlah duapuluh dua rakaat, yakni sebagai berikut:
1.
Empat
Rakaat Sebelum dan Sesudah Shalat Zhuhur
Hal ini berdasarkan
hadits Ummu Habibah, “Aku pernah mendengar Rasulullah bersabda yang artinya
sebagai berikut:
“Barang siapa
menjaga empat rakaat sebelumm shalat zhuhur dan empat rakaat sesudahnya,
niscaya Allah haramkan dirinya terhadap neraka. *66.
(Diriwayatkan oleh
Ahmad dalam Musnadnya, 6/326, oleh Abu Dawud dalam Kitab at-Tathawwu, Bab al-Arba Qabl azh-Zhur, no.1269, juga
olehat-Tirmidzi dalam Kitab ash-Shalah,
Bab Minhu, no. 427, lalu dihasankan oleh beliau. Diriwayatkan oleh
an-Nasa’i dalam Kitab Qiyamul Lail wa
Tathawuwu’ an-Nahar, Bab al-Ikhtilaf Ala Ismail bin Abi Khalid, no. 1814.
Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dalam Kitab
Iqamah ash-Shalah wa as-Sunnatu Fiha, Bab Ma Ja’a Fi Man Shalla Qabla azh-Zhuhr
Arba’an wa Ba’daha Arba’an, no. 1160, dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahih Ibnu Majah, 1/191. Penulis pernah
mendengar dari Syaikh Abdul Aziz bin Baz menyatakan ketika menjelaskan Bulugh al-Maram hadits no. 381: “Hadis
ini sanadnya bagus. Yang selalu
dilakukan Nabi adalah yang terdapat dalam hadits Ibnu Umar dan Aisyah. Sebelum
beliau meninggal, penulis melihat beliau melakukan shalat sunnah masing-masing
empat rakaat sebelum dan sesudah Zhuhur dalam keadaan duduk.)
2.
Empat
rakaat sebelum Ashar
Berdasarkan hadits
Ibnu Umar; Rasulullah bersabda yang artinya adalah sebagai berikut:
“Semoga
Allah melimpahkan rahmat kepada seseorang yang shalat sunnah empat rakaat
sebelum Ashar.
*67
( Diriwayatkan oleh Ahmad dalam Musnadnya. 2/117. Diriwayatkan oleh Abu
Dawud dalam Kitab at-Thatawwu’, Bab
ash-Shallah, Qabla al-Ashr, no. 1270. Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dalam
kitab ash-Shalah, Bab Ma Ja’a Fi al-Arba’
Qabla al-Ashr, no. 430 dan beliau hasankan. Dikeluarkan oleh Ibnu Khuzaimah
dalam Shahihnya, no. 1193 dan yang
lainnya. Dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahih
Sunan Abi Dawud, 1/237. Penulis pernah mendengar dari Syaikh Abdul Aziz bin
Baz menyatakan ketika menjelaskan Bulugh
al-Maram hadits no. 387, “Hadits ini sanadnya
bagus, dan itu menunjukkan disyariatkannya shalat empat rakaat sebelum Ashar,
dan itu adalah sunnah, namun bukan termasuk Rawatib,
karena Nabi tidak selalu melakukannya. Diriwayatkan juga dari hadits Ali,
bahwa beliau melakukannya dua rakaat sebelum Ashar. Itu menunjukkan bahwa
dianjurkan bagi sesorangk Mukmin untuk shalat dua atau empat rakaat sebelum
Ashar, dan itu adalah sunnah, namun bukan termasuk sunnah Rawatib, karena Nabi tidak selalu melakukannya. Diriwayatkan
juga dari hadits Ali bahwa beliu melakukannya dua rakaat sebelum Ashar. Itu
menunjukkan bahwa dianjurkan bagi seseorang Mukmin untuk shalat dua atau empat
rakaat sebelum Ashar. )
Diriwayatkan
juga dari Ali, yang artinya sebagai berikut:
“Bahwasannya
Nabi biasa melakukan shalat dua rakaat sebelum Ashar. *68.
( Diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam Kitab Shalah at-Tathawwu’, Bab ash-Shalah
Qabla al-Ashar, no. 1272, dinyatkan oleh al-Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud, 1/237: “Hasan,
akan tetapi dengan lafazh “beberapa rakaat”.
Slamet Priyadi—
Sabtu, 24 Agustus 2019 – 13:05
WIB
Di Bumi Pangarakan, Lido -
Bogor
Sumber:
Dr.
Sai’d Bin Ali Bin Wahf al-Qahthani
“Shalat
Sunnah dan Keutamaannya”
Penerbit:
Darul
Haq Jakarta 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar