Ki Slamet Blog - Guru SMPIT Annur Cimande Menulis
Senin, 23 Juli 2018 - 21:22 WIB
Senin, 23 Juli 2018 - 21:22 WIB
Badra Pentaskan Doremi,
Hidupkan Kejayaan Reog Sunda
Hallobogor.com,
Bogor
– Generasi milenial mungkin cukup asing dengan kesenian bernama Reog
Sunda. Berbeda dengan Reog Ponorogo yang ada di Jawa Timur, Reog Sunda
merupakan perpaduan antara seni tari, lawak, lagu, dan cerita yang berisikan
kritik sosial dan hiburan.
Tak heran memang
Reog Sunda ini dikatakan salah satu kesenian yang nyaris punah. Ya, kesenian
ini bahkan jarang sekali tampil di media maupun di acara-acara masyarakat,
peminatnya pun juga sudah mulai berkurang. Jika masih ada, para penonton pun
hanya berasal dari kalangan generasi tua.
Di Kota
Bogor, denyut nadi kesenian Reog Sunda masih cukup bisa dirasakan. Di bawah
binaan Bima Arya Sugiarto, grup kesenian ini terus distimulus untuk tetap
eksis.
Sebagai
bentuk upaya dalam melestarikan kebudayaan Reog Sunda, Bala Badra (barisan
relawan Bima Arya-Dedie Rachim), Sabtu (24/2/2018) menggelar pentas bertajuk
DOREMI yang merupakan akronim dari Dogdog Reog Milenium.
Helatan
dilangsungkan sore ini di Gang Bengkel, Tajur, Bogor Timur. Acara ini akan
menyapa warga perkotaan dengan unsur hiburan dan daya tarik irama gendang.
“Sekarang
coba cari grup Reog Sunda di Bogor. Tidak ada lagi selain yang akan kami
tampilkan nanti. Nyaris punah. Nah, kami coba membangkitkannya lagi dengan
sentuhan kekinian, makanya disebut Dogdog Reog Milenum (Doremi),” ungkap
Koordinator Event, Iwan di Saung Badra, pagi tadi.
Menurut
Iwan, pertunjukan yang sudah langka itu sayang untuk dilewatkan. Karena selain
unsur hiburan, ada nilai sosial dan juga pendidikan budi pekerti yang
ditonjolkan.
Kesenian reog
menggunakan dogdog (gendang) yang ditabuh, diiringi oleh gerak tari yang lucu
dan lawak oleh para pemainnya. Biasanya disampaikan dengan pesan-pesan sosial
dan keagamaan. Kesenian reog dimainkan oleh empat orang, yaitu seorang dalang
yang mengendalikan permainan, wakilnya dan ditambah oleh dua orang lagi sebagai
pembantu.
“Reog Sunda
ini memang guyon, seperti Srimulat. Tapi Reog ini dipadukan antara seni tari,
lawak, lagu, dan cerita. Dulu personel berempat, nanti yang akan tampil dengan
formasi baru jadi berenam,” pungkas Iwan.(cep)
Hallobogor.com, Bogor
Sabtu, 24/2/2018|14:42 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar