Sabtu, 27 Juni 2020

"SURGA DAN NERAKA" By Ust. Abdurrahim

Blog Ki Slamet 42: Guru SMPIT Annur Cimande Menulis
Minggu, 28 Juni 2020 - 06.09 WIB
 
Image "Surga & Neraka 3 (Foto: Google)

 “SURGA DAN NERAKA”
By Ust. Abdurrahim

A.     Neraka dan Tingkatannya
Neraka adalah api yang bahan bakarnya manusia, jin yang ingkar serta batu-batuan. Penjaganya adalah malaikat yang sangat kejam.
Di dalam Al-Quran, neraka disebut dengan istilah jahanam, lazha, khuthamah, sa’ir, saqar, jahim, dan hawiyah. Semua neraka tersebut bertingkat-tingkat. Ada pun urutan tingkatannya sebagai berikut:
1.       Jahanam, panasnya 70 kali lipat dari api dunia
2.       Sa’ir, panasnya70 kali lipat dari api Jahanam
3.       Huthamah, panasnya 70 kali lipat dari api Sa’ir
4.       Lazha, panasnya 70 kali lipat dari api Huthamah
5.       Saqar, panasnya 70 kali lipat dari api Lazha
6.       Jahim, panasnya 70 kali lipat dari api Saqar
7.       Hawiyah, panasnya 70 kali lipat dari api Jahim
Neraka hawiyah adalah neraka yang paling bawah lebih panas dari neraka jahanam 490 kali lipat. Jadi, dapat dibayangkan betapa panasnya api neraka. Padahal, api neraka yang paling atas saja panasnya 70 kali lipat dari api di bumi.

B.      Orang Kafir Digiring ke Neraka
Neraka adalah seburuk-buruknya tempat kembali bagi siapa pun. Tidak ada atu  pun manusia yang mau tinggal di dalamnya, apalagi untuk selamanya. Sebab, di dalamnya tidak ada apa pun kecuali siksaan. Dalam Al-Qur’an Allah SWT berfirman:
“Allah berfirman: “Mauklah kamu sekalian ke dalam neraka bersma umat-umat jin dan manusia yang telah terdahulu sebelum kamu. Setiap suatu umat masuk((ke dalam neraka), dan mengutuk kawannya (yang menyesatkannya); sehingga apabila mereka masuk semuanyanya berkatalah orang-orang yang masuk kemudian antara mereka kepada orng-orang yang masuk terdahulu; “Ya Tuhan kami, mereka telah menyesatkan kami, sebab itu datangkanlah kepada mereka siksaan yang berlipat ganda dari neraka.” Allah berfirman: ”Masing-masing mendapat siksaan, yang berlipat ganda, akan tetapi kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-‘Araf: 38)
Neraka diciptakan oleh Allah khusus bagi makhluk-Nya yang telah durhaka kepada-Nya. Termasuk di dalamnya iblis bersama anak turunannya, jin, manusia. Siksa neraka tidak ada hentinya, sementara mereka yang di dalamnya tidak dimatikan lagi juga tidak dihidupkan. Maksudnya, mereka tidak akan dimatikan karena setelah hari kebangkitan tersebut tidak ada lagi kematian. Selain itu, tidak juga diberi kesempatan untuk hidup kembali di dunia agar bisa bertaubat kembali. Allah berfirman:
“(Yaitu)orang-orang yang akan memasuki api yang besar (neraka). Kemudian dia tidak mati di dalamnya dan tidak (pula.” (QS. Al-A’la: 12-13))

C.      Siksaan Bagi Ahli Neraka
Berulang-ulang tubuh penghuni neraka akan hancur dan utuh kembali. Akibatnya, mereka akan meraung-raung selamanya karena sakit yang tiada terkira. Tidak ada teman bagi mereka, kecuali api yang membakar dan menyala-nyala. Tidak juga ada makanan dan minuman, kecuali air dari lelehan besi yang mendidih dan pohon Zaqqum yang keluar dari dasar api neraka. Semuannya panas dan menyala-nyala sehingga kalau dimasukkan ke dalam perut mereka, pasti akan meleleh karena panas.
Pohon Zaqqum tersebut, diibaratkan oleh rasulullah SAW, apabila setetes setetes saja darinya mengenai lautan di bumi, maka seluruh penghuni bumi akan kehilangan sumber kehidupan manusia dan makhluk-makhluk di sekitarnya.
“Mereka mempunyai tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut (api neraka). Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang zalim.” (QS. Al-A’raf: 41)
Sekalipun mulut penghuni neraka meneriakkan penyesalan-penyesalan, sama sekali tidak memiliki pengaruh apa pun terhadap azab yang mereka teria. Akibatnya, mereka saling mengolok dan menyalahkan satu sama lain. Mereka mengutuk orang yang dianggap telah menjerumuskan mereka ketika masih hidup di dunia. Namun, orang yang mereka tuduh juga membalikkannya. Begitu seterusnya yang terjadi di neraka. Allah berfirman:“Sesungguhnya yang demikian itu pasti terjadi, (yaitu) pertengkaran penghuni neraka.” (qs. Shad:64)

D.     Kenikmatan Surga
Surga adalah sebaik-baik tempat kembali. Sebab, di dalamnya terdapat banyak kenikmatan yang tidak ada bandingannya di dunia ini. Allah SWT telah menjanjikan surga untuk orang yang beriman kepada-Nya. Tentunya orang yang beriman dengan tulus ikhlas dan penuh ketakwaan. Karenanya, hanyalah orang-orang yang banyak beramal salehlah yang akan mendapatkan kenikmatannya.
Surga digambarkan oleh Allah SWT sebagai tempat yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, di sekitarnya terdapat pepohonan yang tidak berakar (melayang). Ketika penghuninya menginginkan buah darinya, dengan sendirinya pohon tersebut akan mendekatkan diri sehingga dengan mudah penghuni surga mengambil buah dalam posisi yang bagaimana pun.
Allah SWT telah menyediakan segala keperluan penghuni surga. Semua yang yang diinginkan, akan didapatkannya dengan mudah. Bahkan sesuatu yang baru diangan-angan akan seketika menjadi kenyataan. Makanan dan minuman yang diharamkan di dunia pun menjadi halal. Di dalamnya manusia meminum arak surga yang nikmatnya melebihi arak dunia yang diharamkan.

E.       Tingkatan Surga dan Pintunya
Surga memiliki memiliki tingkatan kenikmatan. Tingkatan kenikmatan tersebut sesuai dengan amal sholeh semasa di dunia. Ada pun tingkatan tersebut adalah:
1.       Daarul Jalaal, terbuat dari mutiara putih
2.       Darus Salam, terbuat dari yaqut merah
3.       Jannatul Ma’wa, terbuat dari zabarjud hijau
4.       Jannatul Khuldi, terbuat dari marjan merah dan kuning
5.       Jannatun Na’im, terbuat dari perak putih
6.       Jannatul Firdaus, terbuat dari emas merah
7.       Jannatul ‘Adn, terbuat intan putih
8.       Daarul Qaraar, terbuat dari emas merah
Daarul Qaraar adalah surga yang paling indah. Surga tersebut mempunyai dua pintu dan dua daun pint. Satu daun pintu terbuat dari emas dan satunya dari perak. Selain kedelapan tingkatan surga tersebut, surga juga mempunyai delapan pintu yang berbeda. Ibnu Abbas berkata: “Surga mempunyai delapan pintu. Pertama; untuk pra nabi rasul, syuhada, dan dermawan. Kedua; untuk orang yang menjalankan shalat dengan rukun dan syarat sempurna. Ketiga; untuk orang yang membayar zakat. Keempat; untuk orang yang menyeru kebaikan dan mencegah kemungkaran. Kelima; untuk orang yang tidak mengumbar nafsu syahwatnya. Keenam; untuk orang yang berhaji dan umroh. Ketujuh; untuk orang yang berjihad di jalan Allah. Kedelapan; untuk orang yang takut kepada Allah dan berbuat kebajikan.”

F.       Bidadari Surga
Surga adalah puncaknya kenikmatan. Bahkan, tidak ada satu pun yang diharamkan oleh Allah di dalamnya. Di dalamsurga juga ada makhluk yang diberi keindahan dan kecantikan yang luar biasa oleh Allah yang menyerahkan diri mereka sepenuhnya kepada penghuninya. Mereka adalah bidadari surga. Masing-masing penghuni memiliki beberapa dari mereka. Tanpa perlu ada pernikahan, mereka halal bermesraan dengan wanita-wanita cantik tersebut. Keadaan itu adalah kekal bagi manusia yang tinggal di dalamnya. Allah SWT berfirman:
“Banyak wajah pada hari itu berseri-seri, merasa senang karena usahanya, dalam surga yang tinggi, tidak kamu dengar di dalamnya perkataan yang tidak berguna. Di dalamnya ada mata air yang mengalir. Di dalamnya ada takhta-takhta yang ditinggikan, dan gelas-gelas yang terletak (di dekatnya), dan bantal-bantal sandaran yang tersusun, dan permadani-permadani yang terhampar.” (QS. Al-Ghasiah: s-16)
Mengenai bidari surga Rasulullah SAW bersabda yang diriwayatkan Ibnu Abbas RA: “Sesungguhnya di dalam surga itu terdapat bidadari-bidadari. Ada yang bernama ‘Aina’ yang diciptakan dari empat unsur, yaitu: dari misik, (kasturi), kafur, anbar, dan za’faran, lalu diadoni tanahnya dengar air kehidupan. Seluruh bidadari itu sangat merindukan suami-suami mereka. Andai kata bidadari itu meludah ke lautan maka tawarlah air lautnya karena karena ludahnya. Dan tertulis pada mangkuk (leher sebelah bawah)-nya, ‘Barang siapa yang dirinya ingin seperti diriku, maka beramallah dengan penuh ketaatan kepada Tuhannya.”
Demikianlah, imbalan atas kesabaran mereka menghindari kemaksiatan selam hidupnya. Karenanya, betapa meruginya manusia yang selama hidupnya memburu kenikmatan di dunia yang hanya sesaat. Sementara, dia malah kehilangan kenikmatan akhirat yang sangat luar biasa dan kekal di dalamnya. Sebaliknya, di akhirat mereka akan mendapatkan teguran berupa api neraka yang panasnya sangat dahsyat dan terus menerus menjilati tubuhnya.

G.     Sungai-Sungai di Surga
Di dalam surga terdapat sungai-sungai yang jernih airnya. Ada pula sungai susu, sungai arak, sungai madu, sungai rahmat, sungai kafur, sungai kautsar, sungai salsabil, sungai tasnim, sungai makhtum, dan sebagainya. Semuanya sangat mudah dan menyenangkan para penghuninya. Allah SWT berfirman:
“(Apakah) perumpamaan (penghuni) surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tiada berubah rasanya, sungai-sungai dari khamar (arak) yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Tuhan mereka, sama dengan orang yang kekal dalam neraka dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong-motong ususnya?” (QS. Muhammad: 15)

H.    Pepohonan di Surga
Pepohonan di surga jauh berbeda dengan pepohonan di dunia. Jika pepohonan di dunia akarnya di bumi dan cabang-cabangnya di udara, pepohonan di surga akarnya di udara dan cabang-cabangnya di bumi. Sebagaimana firman Allah SWT:
“Buah-buahannya dekat, (kepada mereka dikatakan): “Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu.” (QS. Al-Haqqah: 23-24)
Pepohonan di surga juga tidak pernah akan kering. Sebagaimana yang diriwayatkan Ka’ab RA. Dia berkata: “Aku bertanya kepada Rasulullah SAW tentang pepohonan di surga maka beliau menjawab: “Tidak pernah kering dahan-dahannya dan daun-daunnya tidak pernah berguguran serta buahnya tidak rusak. Sesungguhnya pohon yang besar di surga adalah adalah pohon Thuba yang akarnya terbuat dari intan, batangnya dari yaqut, dahannya dari zabarjud, dan daun-daunnya dari sutra yang halus. Pohon tersebut memiliki 70.000 cabang, setiap cabangnya itu menyentuh arsy dan serendah-rendahnya cabang itu di langit duni.”

I.         Binatang yang di Surga
Imam Muqatil berkata: “Hewan pun ada yang masuk surga. Jumlahnya ada sepuluh (10), yaitu 1) untanya Nabi Shaleh, 2) anak sapinya Nabi Ibrahim , 3) Kambing gibasnya Nabi Ismail, 4) sapinya Nabi Musa, 5) ikan yang memakan Nabi Yunus, 6) Khimarnya Nabi Uzair, 7) Semutnya Nabi Sulaiman, 8) burung Hud-Hud Nabi Sulaiman, 9) untanya Nabi Muhammad SAW, 10) Anjingnya Ashabul Kahfi.
Ada pun anjing Ashabul Kahfi yang berwarna kuning itu, akan berubah menjadi kambing gibas. Ia bernama Qitmir, namun ada pula yang mengatakan bernama Tawarum, dan ada yang mengatakan bernama Huban. Wallau’Alam.

~ KSP 42 ~
Sabtu, 27 Juni 2020 – 06.24 WIB
R e f e r e ns i :
Ust. Abdurrahim,
‘Dajjal, Imam Mahdi dan Nabi Isya”
Sandro Jaya Jakarta

Selasa, 23 Juni 2020

"HURU-HARA HARI KIAMAT" By Ust. Abdurrahim

Blog Ki Slamet 42: Guru SMPIT Annur Cimande Menulis
Minggu, 21 Juni 2020 - 14.34 WIB

Image "Alam Semesta Hancur" (Foto: Google
Hancurnya Alam Semesta
  
“HURU-HARA HARI KIAMAT”
By Ust. Abdurrahim

Kiamat pasti akan terjadi. Hanya kapan akan terjadinya, tidak ada satu makhluk pun yang mengetahuinya. Pada hari itu, alam semesta akan hancur lebur dan manusia akan diombang-ambingkan seperti anai-anai yang berterbangan, itulah huru-hara kiamat yang banyak diceritakan dalam Al-Qur’an dan hadits-hadits Rasulullah SAW.

A.     Hancurnya Alam Semesta
Setelah tanda-tanda kiamat kubro muncul, Allah yang Maha Agung memerintahkan Malaikat untuk meniup sangkakala. Tiupan sangkakala tersebut dinamakan Nfkhatul Ula (tiupan awal). Maksudnya tiupan pertama yang mengagetkan dan mematikan.
Setelah sangkakala ditiup oleh Malaikat Israfil, semua makhluk menjadi pingsan karena terkejut dengan datangnya badai yang sangat besar. Yakni, badai hari kiamat. Bumi bergoncang, langit pun runtuh, bintang-bintang berjatuhan, laut utara bertabrakan dengan laut selatan, gunung-gunung bergerak bertabrakan, bumi bergoncang semakin keras, sinar matahari meredup, dunia pun menjadi hancut, semua yang bernyawa mati kecuali Dzat Allah yang kekal abadi. Bumi yang tadinya berupa lautan dan gunung-gunung menjadi dataran yang rata dengan tanah, hal ini terjadi selam 40 tahun. Dengan demikian tamatlah riwayat alam semesta.
Allah SWT berfirman:
“Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan melihat bumi ini datar dan kami kumpulakan seluruh manusia, dan tidak kami tinggalkan seorang pun dari mereka.”
Dalam ayat lain Allah SWT berfirman:
“Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang ada di langit dan di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki oleh Allah dan semua mereka datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri. Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia ditrempatnya, padahal dia berjalan seperti jalannya awan, (begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Kahfi: 87-88)

B.      Keadaan Manusia Pada Hari Kiamat
Kiamat hanya akan terjadi pada orang-orang kafir. Yakni, ketika orang mukmin di dunia ini telah dicabut nyawanya oleh Allah SWT. Jadi, yang tersisa hanyalah orang-orang kafir yang ingkar  kepada Allah. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
Dari Ibnu Mas’ud bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Kiamat tidak akan terjadi kecuali atas manusia-manusia yang paling jahat.” (HR. Muslim dan Ahmad)
Dalam riwayat lainjuga disebutkan:
Dari Anas bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Kiamat tidak akan terjadi kecuali apabila di bumi tidak disebut-sebut lagi (nama) Allah, Allah.” (HR. Muslim, Ahmad, dan Tirmidzi)
Ada pun gambaran terjadinya kiamat banyak disebutkan dalam Al-Qur’an dan hadits Nabi Muhammad SAW. Namun, pastinya ketika kiamat telah terjadi, tidak ada satu pun makhluk yang tersisa. Manusia pada hari yang dahsyat dan mengerikan seperti anai-anai yang berterbangan. Kedahsyatan hari tersebut, di antaranya digambarkan dalam surat Al-Qar’ah:
“Hari kiamat, apakah hari kiamat itu? Tahukah kamu apakah hari kiamat itu? Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran, dan gunung-gunung seperti buu yang dihambur-hamburkan.” (QS. Al-Qari’ah: 1-5)
Kiamat akan dimulai dengan tiupan sangkakala oleh Malaikat Isrofil. Setelah tiupan pertama, bumi dan alam semesta pun akan luluh lantak tanpa tersisa. Allah SWT berfirman:
“Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian, ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusan masing-masin). Dan terang-benderanglah bumi (padang masyar) dengan cahaya (keadilan) Tuhannya; dan diberikanlah buku (perhitungan amal) dan didatangkanlah para nabi dan saksi-saksi dan diberi keputusan di antara mereka dengan adil, sedang mereka tidak dirugikan. Dan disempurnakan bagi tiap-tiap jiwa (balasan) apa yang telah dikerjakannya dan Dia lebih mengetahui apa yang mereka kerjakan.” (QS. Az-Zumar: 68-70)
Allah juga berfirman:
“Allah SWT menyuruh  Isrofil meniup tiupan pertama kemudian terkejutlah segenap penghuni langit dan bumi kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Ketika itu Allah Ta’ala menyuruh Isroil memperpanjang tiupannya tanpa henti. Itulah yang difirmankan Allah SWT. Tidaklah yang mereka tunggu melainkan hanya satu teriakan saja yang tidak ada baginya saat berselang.” (QS. Shad: 15)
Pada hari kiamat kelak, gunung-gunung berjalan bagai awan, lalu menjadi fatamorgana. Bumi bergoyang hebat, menggoyngkan penghuninya bagai perahu di laut lepas, dihempas ombak kian kemari. Penghuninya terombang-ambing bagai lampu yang digantung di arsy. Hati siapa pun menjadi gemetar karenanya. Allah SWT berfirman:
“Pada hari ketika tiupan pertama mengguncang alam, tiupan pertama itu diiringi oleh tiupan kedua. Hati manusia pada waktu itu sangatlahtakut.” (QS. An-Nazi’at: 6-8)
Pada hari itu, bumi bergoyang hebat, menggoyangkan penghuninya. Wanita-wanita yang menyusui tidak peduli (terhadap anak yang disusuinya), wanita-wanita hamil menggunakan kandungannya. Anak kecil beruban. Manusia berhamburan, lari ketakutan ke sana kemari karena terkejut, sedang para malaikat menghadang mereka lalu menghantam muka-muka mereka. Maka mereka pun berbalik lagi, lari terbirit-birit. Dan tidak ada seorang pun yang bisa melindungi mereka dan azab Allah, meskipun mereka saling memanggil minta pertolongn.
Itulah gambaran hari kiamat yang sangat dahsyat. Bahkan Rasulullah SAW menggambarkan bumi pada waktu itu bagaikan sepotong roti yang digoyang-goyangkan sebagai sabda beliau:
“Pada hari kiamat nanti, bumi bagaikan sepotong roti yang digoyang-goyangkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa dengan tangan-Nya, sebagaimana seorang di antara kamu sekalian mengoyang-goyangkan rotinya dalam perjalanan yang menjadi hidangan bagi ahli surga. Tiba-tiba datang seorang Yahudi. Dia berkata: ‘Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih memberkatimu, hati Abul Qasim! Maukah engkau mendengar pemberitahuanku tentang hidangan ahli surga pada hari kiamat?’ Rasulullah SAW menjawab: ‘Ya! Orang itu berkata; ‘Bumi bagaikan sepotong roti (seperti disabdakan oleh Rasulullah SAW.’) Mendengar perkataan itu, Rasulullah SAW memandang ke arah kami kemudian tertawa sehingga tampak gigi-gigi geraham beliau. Orang itu berkata lagi: ‘Maukah engkau aku beritahukan tentang lauk mereka?’ Rasulullah SAW menjawab: ‘Ya!’ Orang itu berkata: ‘Lauk mereka adalah palam dan nun.’ Para sahabat bertanya: ‘Apakah itu?’ Orang itu menjawab: ‘Yaitu banteng dan ikan paus, yang kelebihan hatinya saja (segumpal daging yang terpisah dan bergantung pada hati) dapat dimakan oleh berpuluh-puluh ribu orang.” (HR. Muslim dari Abu Sa’id Al-Khudri)
Begitu dahsyatnya hari kiamat sehingga manusia hanya peduli pada dirinya sendiri saja. Orang-orang yang dicinta pun akan terlupakan. Anak, istri, orang tua, dan siapa pun yang dicinta tidak akan diingat lagi. Sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Laits Abul dari Aisyah RA bahwa ia berkata:
“Saya bertanya kepada Rasulullah SAW, ‘Apakah yang cinta itu ingat pada kekasihnya pada hari kiamat?’ Jawab Rasulullah SAW: ‘Adapun di tiga tempat (masa) maka tidak ingat yaitu ketika ditimbang amal sehingga diketahui apakah ringan atau berat, ketika menerima lembaran catatan amal (suhuf) sehingga ia menerimanya dari kana atau dari kiri dan ketika keluar dari neraka sedang ular naga lalu mengepung mereka dan berkata, ‘Aku diserahi tiga macam: Orang mempersekutukan Allah SWT dengan lain Tuhan, dan orang yang kejam, penentang, zalim dan orang yang tidak percaya pada hari kiamat (hisab), maka diringkus semua orang-orang tersebut lalu dilemparkan semuanya ke dalam neraka jahanam, dan di atas neraka Jahanam itu ada jempatan yang lebih halus dari rambut dan lebih tajam dari pedang, sedang di kanan dan kirinya bantolan dan duri-duri, sedang orang-orang yang berjalan di atasnya ada yang bagaikan kilat, dan bagaikan  angin kencang, maka ada yang selamat, dan ada yang luka terkena bantolan duri, dan ada yang terjerumus ke dalam neraka.”
Itulah dahsyatnya hari kiamat. Pada hari itu, semua makhluk dan alam semesta akan hancur lebur, musnah dengan tiupan pertama Isrofil. Namun, kemudian Allah akan membangkitkan Irofil dan menyuruhnya meniupkan sangkakala untuk kedua kalinya sehingga semua akan bangkit kembali.

~ KSP 42 ~
Minggu, 21 Juni 2020 – 08.11 WIB
R e f e r e ns i :
Ust. Abdurrahim,
‘Dajjal, Imam Mahdi dan Nabi Isya”
Sandro Jaya Jakarta

"P U A S A" By Syaikh Abu Malik Kamal bin As Sayyid

http://kertasinga.blogspot.com-Senin, 05 April 2021-13:02 WIB Definisi Shiyam) 1 Shiyam dan shaum secara bahasa adalah menahan diri dari...

"KONTEN ENTRY BLOG"