Blog Ki Slamet 42: Guru SMPIT Annur Cimande Menulis
Minggu, 28 Juni 2020 - 06.09 WIB
Minggu, 28 Juni 2020 - 06.09 WIB
“SURGA DAN NERAKA”
By Ust. Abdurrahim
A.
Neraka
dan Tingkatannya
Neraka adalah api
yang bahan bakarnya manusia, jin yang ingkar serta batu-batuan. Penjaganya
adalah malaikat yang sangat kejam.
Di dalam Al-Quran,
neraka disebut dengan istilah jahanam,
lazha, khuthamah, sa’ir, saqar, jahim, dan hawiyah. Semua neraka tersebut bertingkat-tingkat. Ada pun urutan
tingkatannya sebagai berikut:
1.
Jahanam, panasnya 70 kali
lipat dari api dunia
2.
Sa’ir,
panasnya70
kali lipat dari api Jahanam
3.
Huthamah,
panasnya
70 kali lipat dari api Sa’ir
4.
Lazha,
panasnya
70 kali lipat dari api Huthamah
5.
Saqar,
panasnya
70 kali lipat dari api Lazha
6.
Jahim,
panasnya
70 kali lipat dari api Saqar
7.
Hawiyah,
panasnya
70 kali lipat dari api Jahim
Neraka hawiyah
adalah neraka yang paling bawah lebih panas dari neraka jahanam 490 kali lipat.
Jadi, dapat dibayangkan betapa panasnya api neraka. Padahal, api neraka yang
paling atas saja panasnya 70 kali lipat dari api di bumi.
B.
Orang
Kafir Digiring ke Neraka
Neraka adalah
seburuk-buruknya tempat kembali bagi siapa pun. Tidak ada atu pun manusia yang mau tinggal di dalamnya,
apalagi untuk selamanya. Sebab, di dalamnya tidak ada apa pun kecuali siksaan.
Dalam Al-Qur’an Allah SWT berfirman:
“Allah
berfirman: “Mauklah kamu sekalian ke dalam neraka bersma umat-umat jin dan
manusia yang telah terdahulu sebelum kamu. Setiap suatu umat masuk((ke dalam
neraka), dan mengutuk kawannya (yang menyesatkannya); sehingga apabila mereka
masuk semuanyanya berkatalah orang-orang yang masuk kemudian antara mereka
kepada orng-orang yang masuk terdahulu; “Ya Tuhan kami, mereka telah
menyesatkan kami, sebab itu datangkanlah kepada mereka siksaan yang berlipat
ganda dari neraka.” Allah berfirman: ”Masing-masing mendapat siksaan, yang
berlipat ganda, akan tetapi kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-‘Araf: 38)
Neraka diciptakan
oleh Allah khusus bagi makhluk-Nya yang telah durhaka kepada-Nya. Termasuk di
dalamnya iblis bersama anak turunannya, jin, manusia. Siksa neraka tidak ada
hentinya, sementara mereka yang di dalamnya tidak dimatikan lagi juga tidak
dihidupkan. Maksudnya, mereka tidak akan dimatikan karena setelah hari
kebangkitan tersebut tidak ada lagi kematian. Selain itu, tidak juga diberi
kesempatan untuk hidup kembali di dunia agar bisa bertaubat kembali. Allah berfirman:
“(Yaitu)orang-orang
yang akan memasuki api yang besar (neraka). Kemudian dia tidak mati di dalamnya
dan tidak (pula.” (QS. Al-A’la:
12-13))
C.
Siksaan
Bagi Ahli Neraka
Berulang-ulang tubuh
penghuni neraka akan hancur dan utuh kembali. Akibatnya, mereka akan
meraung-raung selamanya karena sakit yang tiada terkira. Tidak ada teman bagi
mereka, kecuali api yang membakar dan menyala-nyala. Tidak juga ada makanan dan
minuman, kecuali air dari lelehan besi yang mendidih dan pohon Zaqqum yang
keluar dari dasar api neraka. Semuannya panas dan menyala-nyala sehingga kalau
dimasukkan ke dalam perut mereka, pasti akan meleleh karena panas.
Pohon Zaqqum
tersebut, diibaratkan oleh rasulullah SAW, apabila setetes setetes saja darinya
mengenai lautan di bumi, maka seluruh penghuni bumi akan kehilangan sumber
kehidupan manusia dan makhluk-makhluk di sekitarnya.
“Mereka
mempunyai tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut (api
neraka). Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang zalim.” (QS. Al-A’raf: 41)
Sekalipun mulut
penghuni neraka meneriakkan penyesalan-penyesalan, sama sekali tidak memiliki
pengaruh apa pun terhadap azab yang mereka teria. Akibatnya, mereka saling mengolok
dan menyalahkan satu sama lain. Mereka mengutuk orang yang dianggap telah
menjerumuskan mereka ketika masih hidup di dunia. Namun, orang yang mereka
tuduh juga membalikkannya. Begitu seterusnya yang terjadi di neraka. Allah
berfirman:“Sesungguhnya yang demikian itu
pasti terjadi, (yaitu) pertengkaran penghuni neraka.” (qs. Shad:64)
D.
Kenikmatan
Surga
Surga adalah
sebaik-baik tempat kembali. Sebab, di dalamnya terdapat banyak kenikmatan yang
tidak ada bandingannya di dunia ini. Allah SWT telah menjanjikan surga untuk
orang yang beriman kepada-Nya. Tentunya orang yang beriman dengan tulus ikhlas
dan penuh ketakwaan. Karenanya, hanyalah orang-orang yang banyak beramal
salehlah yang akan mendapatkan kenikmatannya.
Surga digambarkan
oleh Allah SWT sebagai tempat yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, di
sekitarnya terdapat pepohonan yang tidak berakar (melayang). Ketika penghuninya
menginginkan buah darinya, dengan sendirinya pohon tersebut akan mendekatkan
diri sehingga dengan mudah penghuni surga mengambil buah dalam posisi yang
bagaimana pun.
Allah SWT telah
menyediakan segala keperluan penghuni surga. Semua yang yang diinginkan, akan
didapatkannya dengan mudah. Bahkan sesuatu yang baru diangan-angan akan
seketika menjadi kenyataan. Makanan dan minuman yang diharamkan di dunia pun
menjadi halal. Di dalamnya manusia meminum arak surga yang nikmatnya melebihi
arak dunia yang diharamkan.
E.
Tingkatan
Surga dan Pintunya
Surga memiliki
memiliki tingkatan kenikmatan. Tingkatan kenikmatan tersebut sesuai dengan amal
sholeh semasa di dunia. Ada pun tingkatan tersebut adalah:
1.
Daarul
Jalaal, terbuat
dari mutiara putih
2.
Darus
Salam, terbuat
dari yaqut merah
3.
Jannatul
Ma’wa, terbuat
dari zabarjud hijau
4.
Jannatul
Khuldi, terbuat
dari marjan merah dan kuning
5.
Jannatun
Na’im, terbuat
dari perak putih
6.
Jannatul
Firdaus, terbuat
dari emas merah
7.
Jannatul
‘Adn, terbuat
intan putih
8.
Daarul
Qaraar, terbuat
dari emas merah
Daarul Qaraar adalah
surga yang paling indah. Surga tersebut mempunyai dua pintu dan dua daun pint.
Satu daun pintu terbuat dari emas dan satunya dari perak. Selain kedelapan
tingkatan surga tersebut, surga juga mempunyai delapan pintu yang berbeda. Ibnu
Abbas berkata: “Surga mempunyai delapan
pintu. Pertama; untuk pra nabi rasul, syuhada, dan dermawan. Kedua; untuk orang
yang menjalankan shalat dengan rukun dan syarat sempurna. Ketiga; untuk orang
yang membayar zakat. Keempat; untuk orang yang menyeru kebaikan dan mencegah
kemungkaran. Kelima; untuk orang yang tidak mengumbar nafsu syahwatnya. Keenam;
untuk orang yang berhaji dan umroh. Ketujuh; untuk orang yang berjihad di jalan
Allah. Kedelapan; untuk orang yang takut kepada Allah dan berbuat kebajikan.”
F.
Bidadari
Surga
Surga adalah
puncaknya kenikmatan. Bahkan, tidak ada satu pun yang diharamkan oleh Allah di
dalamnya. Di dalamsurga juga ada makhluk yang diberi keindahan dan kecantikan
yang luar biasa oleh Allah yang menyerahkan diri mereka sepenuhnya kepada
penghuninya. Mereka adalah bidadari surga. Masing-masing penghuni memiliki
beberapa dari mereka. Tanpa perlu ada pernikahan, mereka halal bermesraan dengan
wanita-wanita cantik tersebut. Keadaan itu adalah kekal bagi manusia yang
tinggal di dalamnya. Allah SWT berfirman:
“Banyak
wajah pada hari itu berseri-seri, merasa senang karena usahanya, dalam surga
yang tinggi, tidak kamu dengar di dalamnya perkataan yang tidak berguna. Di
dalamnya ada mata air yang mengalir. Di dalamnya ada takhta-takhta yang
ditinggikan, dan gelas-gelas yang terletak (di dekatnya), dan bantal-bantal
sandaran yang tersusun, dan permadani-permadani yang terhampar.” (QS. Al-Ghasiah: s-16)
Mengenai bidari
surga Rasulullah SAW bersabda yang diriwayatkan Ibnu Abbas RA: “Sesungguhnya di dalam surga itu terdapat
bidadari-bidadari. Ada yang bernama ‘Aina’ yang diciptakan dari empat unsur,
yaitu: dari misik, (kasturi), kafur, anbar, dan za’faran, lalu diadoni tanahnya
dengar air kehidupan. Seluruh bidadari itu sangat merindukan suami-suami
mereka. Andai kata bidadari itu meludah ke lautan maka tawarlah air lautnya
karena karena ludahnya. Dan tertulis pada mangkuk (leher sebelah bawah)-nya,
‘Barang siapa yang dirinya ingin seperti diriku, maka beramallah dengan penuh
ketaatan kepada Tuhannya.”
Demikianlah, imbalan
atas kesabaran mereka menghindari kemaksiatan selam hidupnya. Karenanya, betapa
meruginya manusia yang selama hidupnya memburu kenikmatan di dunia yang hanya
sesaat. Sementara, dia malah kehilangan kenikmatan akhirat yang sangat luar
biasa dan kekal di dalamnya. Sebaliknya, di akhirat mereka akan mendapatkan
teguran berupa api neraka yang panasnya sangat dahsyat dan terus menerus menjilati
tubuhnya.
G.
Sungai-Sungai
di Surga
Di dalam surga
terdapat sungai-sungai yang jernih airnya. Ada pula sungai susu, sungai arak,
sungai madu, sungai rahmat, sungai kafur, sungai kautsar, sungai salsabil,
sungai tasnim, sungai makhtum, dan sebagainya. Semuanya sangat mudah dan
menyenangkan para penghuninya. Allah SWT berfirman:
“(Apakah)
perumpamaan (penghuni) surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa
yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya,
sungai-sungai dari air susu yang tiada berubah rasanya, sungai-sungai dari
khamar (arak) yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu
yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan
ampunan dari Tuhan mereka, sama dengan orang yang kekal dalam neraka dan diberi
minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong-motong ususnya?” (QS. Muhammad: 15)
H.
Pepohonan
di Surga
Pepohonan di surga
jauh berbeda dengan pepohonan di dunia. Jika pepohonan di dunia akarnya di bumi
dan cabang-cabangnya di udara, pepohonan di surga akarnya di udara dan
cabang-cabangnya di bumi. Sebagaimana firman Allah SWT:
“Buah-buahannya
dekat, (kepada mereka dikatakan): “Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan
amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu.” (QS. Al-Haqqah: 23-24)
Pepohonan di surga
juga tidak pernah akan kering. Sebagaimana yang diriwayatkan Ka’ab RA. Dia
berkata: “Aku bertanya kepada Rasulullah
SAW tentang pepohonan di surga maka beliau menjawab: “Tidak pernah kering
dahan-dahannya dan daun-daunnya tidak pernah berguguran serta buahnya tidak
rusak. Sesungguhnya pohon yang besar di surga adalah adalah pohon Thuba yang
akarnya terbuat dari intan, batangnya dari yaqut, dahannya dari zabarjud, dan
daun-daunnya dari sutra yang halus. Pohon tersebut memiliki 70.000 cabang,
setiap cabangnya itu menyentuh arsy dan serendah-rendahnya cabang itu di langit
duni.”
I.
Binatang
yang di Surga
Imam Muqatil
berkata: “Hewan pun ada yang masuk surga.
Jumlahnya ada sepuluh (10), yaitu 1) untanya Nabi Shaleh, 2) anak sapinya Nabi
Ibrahim , 3) Kambing gibasnya Nabi Ismail, 4) sapinya Nabi Musa, 5) ikan yang memakan
Nabi Yunus, 6) Khimarnya Nabi Uzair, 7) Semutnya Nabi Sulaiman, 8) burung
Hud-Hud Nabi Sulaiman, 9) untanya Nabi Muhammad SAW, 10) Anjingnya Ashabul
Kahfi.
Ada pun anjing
Ashabul Kahfi yang berwarna kuning itu, akan berubah menjadi kambing gibas. Ia
bernama Qitmir, namun ada pula yang mengatakan bernama Tawarum, dan ada yang
mengatakan bernama Huban. Wallau’Alam.
~ KSP 42 ~
Sabtu, 27 Juni 2020
– 06.24 WIB
R e f e r e ns i :
Ust. Abdurrahim,
‘Dajjal, Imam Mahdi
dan Nabi Isya”
Sandro Jaya Jakarta